Merayakan Apapun
dan Mendengarkan Nasib Kita
ada kuasa yang menguap dan mengigil di tuas kemudi
disetirnya dari para penunggang mixtape kegelapan
sementara mantra yang menginap di pedal piano;
berkendara liris dan bermukim pada ketukan panjang
bahasa jalan menyesarkan angka dan kalimat kecepatan
seperti bapak Gojek yang bertanya akan kubawa kau kemana wahai paduka
kujawab dengan satu tarikan napas hmmmm sesuai kehendak Tuhan saja paman karena God is only guide
tentu dua belas mil terlalu pelan untuk berkompromi dengan perasaan tadi parkir di sana
tapi tapi tapi teknologi itu begitu canggih untuk prasangka kita yang lawas
lalu akhirnya kita hanya mendengarkan bising-bisingan buatan;
memakai pelantang telinga dengan cinta yang wireless
September 2020